Bentuk Moderasi Beragama dalam Komunitas Srikandi Lintas Iman di Yogyakarta
Main Article Content
Abstract
Komunitas keagamaan kerap disinyalir sebagai pemicu tindakan intolerasi di Indonesia, karena umumnya mereka menampakkan sikap primordial dalam masyarakat. Sikap yang memicu banyak konflik keberagamaan ini kemudian memunculkan konsep moderasi oleh Departemen Agama RI. Berbeda dengan Komunitas keagamaan pada umumnya yang terdiri dari orang-orang seagama, Srikandi Lintas Iman (Srili) merupakan komunitas yang sangat unik karena beranggotakan perempuan yang memiliki latar belakang beragam, baik dari segi agama maupun profesi, juga merupakan komunitas yang sustain hingga saat ini, terhitung sudah tujuh tahun menyuarakan perdamaian, baik dalam kegiatan-kegiatan dan dialog lintas agama, juga dalam ranah digital dan sosial media. Dengan menggunakan metode field research, tulisan ini mengkaji lebih lanjut tentang bentuk moderasi beragama yang terdapat dalam Komunitas Srili. Hasil dari kajian ini adalah terdapat empat bentuk moderasi beragama komunitas Srili yang tercermin dari program dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, yaitu: (1) Moderasi dalam Kesetaraan; (2) Moderasi dalam Penanganan Konflik; (3) Moderasi dalam Pendidikan; dan (4) Moderasi dalam Sosial Media.